5/20/2013

Teori Dasar Fotografi

Fotografi:
Fotografi ( Photography ) berasal dari kata Foto ( Cahaya ) dan Graphia ( menulis / menggambar ), sehingga dapat diartikan bahwa fotografi adalah suatu teknik menggambar dengan cahaya. Atas dasar tersebut, jelas bahwa cahaya sangat berperan penting dan menjadi sumber utama dalam memperoleh gambar.

Kamera SLR:
Kamera SLR ( Single Lens Reflex ) atau D-SLR ( Digital ) merupakan kamera dengan jendela bidik ( viewfinder ) yang memberikan gambar sesuai dengan sudut pandang lensa melalui pantulan cermin yang terletak di belakang lensa. Pada umumnya kamera biasa memiliki tampilan dari jendela bidik yang berbeda dengan sudut pandang lensa karena jendela bidik tidak berada segaris dengan sudut pandang lensa.

Fotografi berkaitan erat dengan cahaya, maka kamera berfungsi untuk mengatur cahaya yang ditangkap image sensor ( sensor gambar pada kamera digital atau film pada kamera konvensional ). Untuk mengatur cahaya, terdapat 2 hal mendasar dalam kamera, yakni Shutter Speed ( Kecepatan Rana ) dan Aperture ( Diafragma ).
Shutter Speed :
Shutter speed atau kecepatan rana merupakan kecepatan terbukanya jendela kamera sehingga cahaya dapat masuk ke dalam image sensor. Satuan daripada shutter speed adalah detik, dan sangat tergantung dengan keadaan cahaya saat pemotretan. Semisal cahaya terang pada siang hari, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih cepat, semisal 1/500 detik. Sedangkan untuk malam hari yang cahayanya lebih sedikit, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih lama, semisal 1/5 detik. Hal ini sekaligus menjelaskan mengapa foto pada malam hari cenderung buram, bahwa shutter speed yang lebih lambat memungkinkan pergerakan kamera akibat getaran tangan menjadikan cahaya bergeser sehingga foto menjadi buram / blur.

Foto dengan shutter speed cepat

Foto dengan shutter speed lambat
Apperture :
Aperture atau diafragma merupakan istilah untuk bukaan lensa. Apabila diibaratkan sebagai jendela, maka diafragma adalah kiray / gordyn yang dapat dibuka atau ditutup untuk menyesuaikan banyaknya cahaya yang masuk. Pada kamera aperture dilambangkan dengan huruf F dan dengan satuan sebagai berikut:
f/1.2
f/1.4
f/1.8
f/2.0
f/2.8
f/3.5
f/4.0
dst…

Semakin kecil angka satuan maka akan semakin besar bukaan lensa ( f/1.4 lebih besar bukaannya dibandingkan dengan f/4.0 ).

Gambar Aperture pada lensa
Jadi, korelasi antara shutter speed dan aperture adalah bahwa semakin besar bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin cepat, sebaliknya semakin kecil bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin melambat.
Mode pada kamera DSLR :
Setiap kamera punya istilah masing – masing untuk pengaturan mode. Berikut dijelaskan untuk beberapa tipe kamera saja.
Nikon D70:

Pada kamera Nikon D70 terdapat 11 mode pemotretan:
M= Full Manual
Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.

A= Aperture Priority
Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.

S= Shutter Priority
Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.

P= Program
Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.

Auto
Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal “jepret” saja.

Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.

Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.

Macro
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.

Moving Object
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.

Night Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan pada malam hari.

Night Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto portrait malam hari atau cahaya redup.

Canon 350D:

Pada kamera Canon 350D terdapat 12 mode pemotretan:
A-DEP= Automatic Depth of Field
Pada mode ini, pengaturan fokus foreground dan background diatur secara otomatis oleh kamera sehingga lebih memungkinkan untuk menghasilkan foto yang tajam baik pada foreground maupun background.

M= Full Manual
Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.

Av= Aperture Value Priority
Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.

Tv= Time Value Priority
Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.

P= Program
Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.

Auto
Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal “jepret” saja.

Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.

Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.

Macro
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.

Moving Object
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.

Night Scene
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pada malam hari.

No Flash
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun apabila pada mode auto lainnya built in flash akan otomatis pop up apabila cahaya dirasa kurang, pada mode ini built in flash tidak akan menyala sama sekali, sehingga shutter speed dan aperture akan lebih berperan untuk mengimbangi kebutuhan cahaya.

Pengaturan Cahaya
Setiap kamera memiliki light meter yang berfungsi mendeteksi intensitas cahaya. Sebelum menekan tombol shutter, apabila menggunakan kamera pada mode manual ada baiknya memperhatikan exposure meter terlebih dahulu. Berikut gambar exposure indicator:

Tampak pada gambar di atas bar yang mengindikasikan exposure. Apabila ingin menghasilkan foto dengan cahaya yang baik, letakan bar pada posisi tengah ( normal exposure ), namun apabila menghasilkan foto yang lebih terang, geser bar ke arah tanda + ( menjadi over exposure ), dan sebaliknya, untuk hasil foto yang lebih gelap geser bar ke arah – ( menjadi under exposure )
Teknik Fotografi
1. Dept Of Field
Depth of field atau sering disingkat menjadi DOF merupakan salah satu teknik fotgrafi yang paling dasar. Setiap foto memiliki kedalaman ( depth ) yang terbagi atas foreground ( depan ) dan background ( belakang ). Fokus pada lensa kamera dapat dikendalikan atau diarahkan pada objek tertentu. Pengendalian Depth of Field berguna untuk membatasi fokus pada foto dan lebih memberi kesan hidup pada foto.
Contoh berikut menunjukan DOF pendek dengan fokus pada foreground:

Contoh berikut menunjukan DOF pendek dengan fokus pada background:

Contoh berikut menunjukan foto DOF panjang / dalam, dengan fokus pada foreground dan background.

Berikut contoh perbandingan hasil foto pada panjang fokal lensa dan diafragma yang berbeda:
2. Freeze
Setelah memahami DOF yang berkaitan dengan aperture, kali ini akan dijelaskan tentang freeze, dimana sangat berkaitan erat dengan shutter speed. Foto freeze bertujuan untuk mengabadikan suatu moment dengan gerakan cepat sehingga dapat tertangkap oleh kamera sebagai gambar diam, seperti foto tetesan air, ledakan, atau foto ketika orang sedang melompat dan lain sebagainya. Yang paling utama dalam mendapatkan foto freeze adalah mengatur shutter speed secepat mungkin ( misal 1/500 detik, 1/1000 detik, hingga 1/8000 detik ). Karena tuntutan shutter speed yang cepat, maka tentunya cahaya yang dibutuhkan sangat banyak, maka dari itu biasanya foto freeze amatir lebih banyak dilakukan di ruang terbuka pada siang hari dimana cahaya matahari bersinar terang. Bukan tidak mungkin untuk memperoleh foto freeze pada malam hari atau cahaya yang minim, namun peralatan pendukung mutlak diperlukan seperti flash atau bahkan lampu studio dengan kecepatan singkronisasi yang tinggi pula.
Berikut contoh foto freeze:
foto 1 ( dengan flash ):

foto 2 ( outdoor dengan matahari ):

Pertanyaan yang sering dilontarkan:
1. Mengapa foto yang dihasilkan gelap?
Jawab: Karena cahaya yang ada kurang memadai, sehingga foto menjadi under exposure. Coba untuk naikan ISO agar shutter speed dapat menjadi lebih cepat.

2. Mengapa masih tampak pergerakan / gambar yang dihasilkan buram?
Jawab: Bisa jadi karena shutter speed kurang cepat mengimbangi kecepatan objek, namun apabila buram bisa jadi juga karena fokus lensa tidak tepat jatuh pada objek

3. Movement
Bertentangan dengan foto freeze, foto movement bertujuan memperlihatkan pergerakan objek dengan shutter speed yang rendah, sehingga pergerakan objek dapat tampak pada hasil foto. Shutter speed yang digunakan cenderung rendah agar pergerakan objek dapat terekam ( misal 1/5 detik, 1 detik, dst ), namun yang patut diperhatikan adalah kamera harus tetap dalam posisi statis agar background daripada objek tetap fokus walaupun shutter speed lambat.
Berikut contoh foto movement:
Pertanyaan yang sering dilontarkan:
1. Mengapa foto menjadi putih dan gambar tidak jelas?
Jawab: Cahaya pada saat pengambilan foto surplus, sehingga menjadi over exposure. Untuk mensiasatinya, perkecil bukaan lensa dengan menaikan aperture.

2. Mengapa foto menjadi buram semua?
Jawab: Karena kamera mengalami pergerakan pada saat shutter terbuka, sehingga gambar yang dihasilkan menjadi blur. Untuk menghindari hasil yang blur, gunakan tripod atau letakan kamera pada tempat yang statis dan stabil.

4. Panning
Mirip dengan metode foto movement, namun dalam foto panning gerakan objek lebih ditampilkan melalui background yang bergerak. Prinsip dasar foto panning sama dengan foto movement, hanya saja pada saat pemotretan, kamera ikut bergerak mengimbangi gerakan objek, sehingga objek tetap fokus namun background yang dihasilkan bergerak.
Contoh foto panning:

Cara foto panning:
Bidik sasaran bergerak ( pada umumnya mobil ), tekan tombol shutter 1/2 agar fokus mengunci objek, gerakan kamera mengikuti objek seketat mungkin agar objek tetap fokus, sekiranya dirasa gerakan kamera sudah mengimbangi gerakan objek, tekan tombol shutter penuh dengan kamera yang tetap bergerak mengikuti objek.

Pertanyaan yang sering dilontarkan:
1. Mengapa foto buram semua?
Jawab: Bisa jadi karena gerakan kamera tidak sesuai dengan gerakan objek. Cobalah percepat shutter speed dan coba untuk mengikuti gerakan objek seketat mungkin.

2. Mengapa foto fokus semua?
Jawab: Bisa jadi karena shutter speed terlalu cepat dan atau kamera kurang digerakan pada saat pemotretan.

5. Bulb
Foto bulb dapat diperoleh melalui mode manual dengan mengatur shutter speed pada setting paling lambat ( BULB ), dimana shutter akan terus terbuka selama tombol ditekan dan akan menutup kembali pada saat tombol dilepas. Yang patut diperhatikan pada foto bulb adalah posisi kamera yang mutlak harus statis, maka gunakanlah tripod untuk menghasilkan foto bulb.
Contoh foto bulb pada lalu lintas kota malam hari:

Contoh foto bulb dengan menggunakan senter atau sumber cahaya yang digerakkan:

4/24/2013

Bahasan Soal UTS KKPI


               SOAL !!
1.       Apa yang dimaksud dengan jaringan komputer ?
2.       Sebutkan alat dan bahan untuk membuat jaringan kabel !
3.       Sebutkan dan jelaskan dari karakteristik dari topologi jaringan !
4.       Apa yang dimaksud dengan LAN ,WAN ,MAN ,intranet,Internet ?
5.       Apa yang dimaksud dengan Ping dan ipconfig ?
6.       Jelaskan langkah-langkah mengsharing data komputer !
7.       Jelaskan manfaat-manfaat jaringan computer !
8.       Sebutkan dan jelaskan macam-macam pemasangan jaringan kabel (komputer) !
9.       Jelaskan apa yang dimaksud dengan email ?dan sebutkan kegunaannya !
10.   Jelaskan apa yang dimaksud dengan blog ?dan sebutkan kegunaannya !
JAWABAN
1.       Jaringan computer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program – program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya.
2.       - Tang crimping
- Kabel UTP/STP
- Konektor RJ-45
- Kabel tester
- Swicth
       3. - Topologi BUS
             

              Karakteristik Topologi BUS :
            • Node – node dihubungkan secara serial Sepanjang
               sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel
               ditutup dengan terminator.
            • Sangat sederhana dalam instalasi
            • Sangat ekonomis dalam biaya.
            • Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel
            • Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan
              adalah Tconnector pada setiap ethernet card.
            • Problem yang sering terjadi adalah jika salah
               satu node rusak, maka jaringan keseluruhan
               dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa
               berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
      - Topologi Star
        
                 Karakteristik topologi Star :
                 • Setiap node berkomunikasi langsung dengan
                    konsentrator (HUB)
                 • Bila setiap paket data yang masuk ke
                    consentrator (HUB) kemudian di broadcast
                    keseluruh node yang terhubung sangat banyak
                   (misalnya memakai hub 32 port), maka kinerja
                   jaringan akan semakin turun.
                 • Sangat mudah dikembangkan
                 • Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah
                    satu kabel pada terminal putus, maka
                    keseluruhhan jaringan masih tetap bisa
                    berkomunikasi atau tidak terjadi down pada
                    jaringan keseluruhan tersebut.
                 • Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.
          - Topologi Ring
            
               Karakteristik topologi Ring :
               • Node-node dihubungkan secara serial di
                  sepanjang kabel, dengan bentuk jaringan seperti
                  lingkaran.
               • Sangat sederhana dalam layout seperti jenis
                  topologi bus.
               • Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah
                 (kekiri atau kekanan) sehingga collision dapat
                 dihindarkan.
               • Problem yang dihadapi sama dengan topologi
                  bus, yaitu: jika salah satu node rusak maka
                  seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam
                  jaringan tersebut.
               • Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP
                  atau Patch Cable (IBM tipe 6).
        - Topologi Mesh
          
              Karakteristik topologi Mesh :
              • Topologi mesh memiliki hubungan yang
                 berlebihan antara peralatan-peralatan
                 yang ada.
              • Susunannya pada setiap peralatan yang
                 ada didalam jaringan saling terhubung
                satu sama lain.
              • jika jumlah peralatan yang terhubung
                 sangat banyak, tentunya ini akan sangat    
                 sulit sekali untuk dikendalikan
                 dibandingkan hanya sedikit peralatan saja
                 yang terhubung.
4.
-       LAN (Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer
-       MAN (Metropolitan Area Network) merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN.
-       WAN (Wide Area Network) jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua.
-       Intranet yaitu sebuah jaringan computer yang berbasis protocol TCP/IO seperti internet hanya saja digunakan dalam internal perusahaan
-       Internet yaitu gabungan jaringan-jaringan kecil yang ada didunia yang bergabung menjadi satu jaringan yang besar didunia
5. 
-           Ping (Packet Internet Gopher) adalah sebuah program utilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa Induktivitas jaringan berbasis teknologi TCP/IP
-          IPconfig adalah salah satu internal command di MS
6. 
-          Klik start > control panel > network and internet
-          Kemudian pilih “Network” and “sharing center”
-          Klik “Change Advance Sharing Setting”
-          Mengkofigurasi sharing folder
-          Klik save change
-          Pilih folder yang kana dishare
-          Klik Kanan > properties > sharing
-          Tambahkan user > klik add
-          Klik tombol done
7.  Manfaat jaringan computer :
      -Lebih mudah karena tanpa menggunakan peralatan yang lain
                  -Menjaga keamanan data
                  -Lebih cepat jika koneksi cepat
                  -Fleksible
                  -Ringan dll
              8. 
     1). Straight (lurus), biasa digunakan untuk menghubungkan perangkat yang berbeda, 
           misalnya: komputer ke hub, komputer ke switch.
        Untuk standar urutan kabel straight susunan pada kedua ujung sama, yaitu:
        1.    Putih-orange
        2.    Orange
        3.    Putih-hijau
        4.    Biru
        5.    Putih-biru
        6.    Hijau
        7.    Putih-coklat
        8.    Coklat
              
       2). Cross (silang), biasa digunakan untuk menghubungkan perangkat yang sama, 
             misalnya: komputer ke  komputer, hub ke hub, switch ke switch.
      Untuk standar urutan kabel cross susunan pada kedua ujung berbeda;
      Ujung pertama sama dengan susunan kabel straight:
      1.    Putih-orange
      2.    Orange
      3.    Putih-hijau
      4.    Biru
      5.    Putih-biru
      6.    Hijau
      7.    Putih-coklat
      8.    Coklat
     Ujung kedua, pin 1 dan 3 tukar posisi, pin 2 dan 6 tukar posisi:
     1.    Putih-hijau
     2.    Hijauh
     3.    Putih-orange
     4.    Biru
     5.    Putih-biru
     6.    Orange
     7.    Putih-coklat
     8.    Coklat
9. Email adalah Surat Elektronik dan kegunaannya untuk mengirim file/data berupa  gambar, video, dll  
10. Blog adalah singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web  yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum.
Kegunaannya macam-macam ,bisa untuk berbisnis,untuk bidang politik dana da juga untuk pribadi yaitu untuk diary/catatan harian.